Bab 101.
Derrtt ... derrtt ...
Hape Kak Eli bergetar saat kami sedang duduk di kios sambil membahas gugatan sidang tadi siang. Kak Eli melihat ada panggilan telfon dari Wira, si cowok innocent itu mengatakan ingin bertemu dengan Kak Eli. Langsung saja iparku menawarkan ketemu di rumahnya saja. Ia sedang gak mood untuk keluar rumah. Langsung saja di iyakan oleh Wira dan segera meluncur ke rumah.
Kak Eli langsung share alamat rumahnya lewat aplikasi berlogo hijau agar Wira tak nyasar mencari lokasi rumah ini.
Setengah jam kemudian, klakson mobil berbunyi tepat di depan kios. Aku tanda dengan mobil Wira yang berwarna silver itu.
Ia turun dengan masih menggunakan baju jas yang biasa di pakainya ke kantor pengadilan.
"Assalamu'alaikum," ucapnya.
"Wa'alaikumsalam," sahut Kak Eli sambil bersalaman dengannya.
