Tidak lama mobil yang mengikuti ambulans itu berhenti di belakang ambulans. Semua keluar dari mobil lalu mengikuti peti mati yang dibawa petugas pemakaman menuju tempat peristirahatan Lisa.
"Boleh kita mulai sekarang?" tanya pemuka agama.
"Boleh," jawab Leo.
Peti mati itu diturunkan ke lubang yang sudah digali diiringi suara pemuka agama yang membacakan doa-doa. Begitu peti mati itu sudah ditutupi tanah, semua keluarga Rebecca menangis histeris. Bahkan Maxime menangis di sana.
"Grandma, maafkan Kaila yang bodoh ini," kata Kaila.
Theodor membelai lembut rambut Kaila berusaha menenangkannya, sedangkan Maxime yang menunduk ditenangin oleh Victor dan Vina.
"Maxime jangan begitu. Kasihan grandma kamu," tegur Vina.
Samuel merangkul Leo dan Rebecca. Dia ingin kedua orang yang ada di rangkulannya tenang.
"Aku yakin mama kamu sudah tidak sakit lagi di sana," kata Samuel.