Theodor sangat gemas dengan Kaila yang terkadang plin-plan dalam mengambil keputusan.
"Ya aku ikutin maunya kamu, yang penting kita kuliah di sana," kata Kaila.
"Oke, Kaila," balas Theodor mengecup puncak kepala Kaila.
Kaila memeluk Theodor membuat Theodor terkekeh memandang Kaila yang seperti anak kucing baginya saat ini.
"Kamu manja begini mau menggodaku, hm?" tannya Theodor mengecup bibir Kaila.
Kaila reflek mengalungkan tangannya di leher Theodor.
"Iya, emang kenapa? Enggak boleh?" tanya Kaila dengan senyum manisnya.
Theodor menggeram seketika saat melihat senyum manis Kaila dan posisi mereka saat ini. Dia bisa merasakan miliknya menjadi mengeras.
"Kaila, kalau kamu mengecup bibirku seperti ini aku tidak akan bisa diam lagi," tegur Theodor.
"Oh begitu. Kita sudah mengecup bibir dari semalam loh bahkan kamu sudah melakukan itu padaku," balas Kaila. Dia mengingat apa yang dilakukan Theodor membuat saraf-sarafnya terasa tegang lalu rileks.