Bab 383
"Kalian benar-benar mau pergi, Rizal!"
"Iya, Bu. Maaf akhirnya Ibu tahu tetapi masih lama kok sebulan lagi. Sudah saatnya Rizal mandiri, Bu. Maafkan ya. Tetapi Rizal tetap kok anak Ibu," akhirnya Mas Rizal buka suara.
"Aduh, kepala Ibu sangat sakit!" kata Ibu mertua memegang kepalanya. Mas Rizal panik tetapi aku tidak. Biarkan saja toh hanya pura-pura.
Terdengar jika Rizal memanggilnya, tetapi Nana sama sekali tidak menoleh. Di depan tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di sebelah Nana. Seketika wanita itu menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah kanan, bertepatan dengan saat kaca mobil terbuka.
***
Seketika Nana terdiam dan berusaha untuk mengingat siapa pemilik mobil tersebut. Detik itu juga pria pemilik mobil mewah itu tersenyum, sepertinya pria berkemeja biru itu sangat mengenal Nana. Sementara Nana mulai mengingat siapa pria tersebut.
"Mau ke mana?" tanya pria itu, ekor matanya melirik ke arah Rizal yang sedari tadi melempar tatapan yang begitu tajam.