"Tapi nanti kamu jangan lama-lama ya di sana. Dua hari lagi aku jemput, oke?" lanjutnya lagi. Aku diam mengabaikan.
"Nanti Gilang bakal kepanasan, kasihan dia kalau naik motor," ucap Mas Rizal lagi. Dia masih berusaha meyakinkan aku.
"Siapa bilang aku naik motor. Aku pulang dengan mobil," jawabku kemudian berjalan menuju lemari. Tempat di mana biasanya aku menyimpan berbagai kunci, termasuk kunci mobil yang biasa digunakan oleh Mas Rizal.
Bab 365
"Terus aku ke kantor pakai apa kalau kamu pakai mobil?" tanya Mas Rizal mulai marah.
"Kamu lupa kalau kamu masih punya motor butut?" tanyaku. Motor butut kesayangannya dulu. Tapi itu dulu, sebelum Mas Rizal punya mobil.
"Jangan bawa barang apapun dari rumah ini. Karena yang cari uang disini aku, bukan kamu," bentak Mas Rizal yang akhirnya marah.
"Mas, kamu lupa siapa yang membeli mobil itu?" tanyaku sambil tersenyum sinis.
Mas Rizal mulai panik, dia menjambak rambutnya frustasi. Ibu dan Ambar juga datang ke tempat kami bertengkar.