Bab 290
flasback
Senja sore hari sudah mulai menyapa. Sedikit demi sedikit semburat merahnya sudah mulai menampakkan pesonanya. Semburat merah itu mengingatkanku akan kenangan indah yang pernah singgah dalam kehidupanku.
Dulu, sewaktu kecil, aku suka sekali melihat sunset di pinggiran pantai. Pesonanya membuatku betah melihatnya walaupun harus duduk berjam-jam lamanya. Semburat merahnya akan kutunggu sampai menghilang dan berganti dengan gelapnya malam.
Kala itu, setiap sore di jam yang sama, aku akan menunggu semburat itu muncul. Bahkan sebelum waktunya ia keluar pun, diri ini sudah siap menunggunya di pinggiran pantai yang mulai ramai di setiap sore.
Terkadang aku pun sedih saat semburat merah itu tak mau menampakkan keindahannya. Awan gelap di atas sanalah yang menutupi indah sunset yang selalu kunikmati.
Namun, saat ia enggan mengeluarkan keindahannya pun, aku masih setia menunggunya walau tak ada kepastian. Inilah salah satu ciptaan tuhan yang selalu membuatku bangga.
