Bab 233
Mataku membelalak melihat Marsya yang berada di pintu.
"Aku sudah menduga, kau rela meninggalkanku ketika aku sakit demi wanita ini?"
ucap Marsya santai.
"Tidak seperti itu Marsya, dulu ada lelaki yang hendak berbuat jahat kepadanya."
"Benar dia ingin berbuat jahat atau akal-akalannya saja?"
"Jaga ucapanmu Marsya apa kau tak melihat keadaanya?"
"Memang apa yang salah dengan ucapanku? Aku hanya bertanya? Wanita yang mau menggoda suami orang bisa berbuat apa saja."
Aku menampar pipinya. Ma'afkan aku Marsya aku hanya ingin menunjukan kepadamu dia bukan wanita seperti itu.
"Hahaha.... Tamparanmu ini tak seberapa sakitnya Mas, tubuhku sudah mati rasa karenamu."
"Marsya maafkan aku, aku tak ingin menyakitimu, tolong mengertilah."
Kuraih tangannya, tapi dia menepisnya, tak ada air mata di matanya yang aku lihat hanya kebencian.
