Bab 204
"mas" Erika melingkarkan tangannya sambil meraba dada bidang sang suami.
"Ehm, Erika aku mandi dulu ya." Ada kekecewaan saat lelaki yang begitu ia rindukan meregangkan pelukan, dan memilih meninggalkannya masuk ke kamar mandi.
Erika menghela napas panjang, demi menekan ego ia duduk di atas ranjang memegang buku yang sering ia baca akhir-akhir ini. Berulang kali matanya melirik pintu, sudah satu jam suaminya tidak kunjung keluar.
Penasaran dengan apa yang suaminya lakukan di dalam. Ia berjalan mendekat, sebelum dirinya berhasil mencapai pintu Gaga keluar dengan anduk yang hanya melilit pinggangnya.
"Aku beli minuman di luar dulu, ya." Lagi-lagi Abraham menolah ajakannya. Pria itu menyingkirkan tangannya lebut. Selalu seperti ini.
"Untuk apa, Mas. Kan di kulkas ada. Kamu haus? Aku ambilkan minumannya ya?" Erika berniat pergi, tapi Gaga menahannya dengan cepat.