Bab 193
Kupeluk Ibu erat, kurasakan kehangatan yang sudah lama hilang. Kehangatan seorang Ibu yang selalu melindungi anaknya. Kami berdua hanyut dalam kubangan air mata. Melepaskan segala sesak yang selama ini terpendam di dada.
"Maafkan Maya, Bu. Maaf belum menjadi istri dan menantu yang baik, serta tidak bisa menjaga dengan baik, maaf," ucapku di tengah isak tangisku.
"Iya Ibu maafkan, ini bukan semua salahmu,Gaga juga salah, jadi ayah tidak peka," ucap Ibu sembari melepas pelukan.
"Bu, bukan semua salah Gaga, tapi sani, andai Sani memberitahu tentang Gaga yang kemari dan tidak menghapus semua pesan, mungkin keadaannya tidak seperti ini, dan kalau Erika dulu berpenampilan cantik seperti sekarang, nggak dekil, kumal. Ya, nggak mungkin juga Gaga terlena dan jatuh ke pelukan Sani," sangkal Mas Gaga.