Bab 181
"Ini Pak, laporannya. Maaf saya terlambat." Setelah menyodorkan map yang berisi laporan, aku pamit untuk beranjak pergi.
Tak ada satupun chat masuk. Apa orang-orang sudah tidak peduli lagi denganku?
'Aa rindu, May.' batinku, sambil menscroll profil instagramnya. Kecantikannya selalu mendapat pujian puluhan laki-laki, dengan bangga aku menepuk dada. 'Mereka hanya bisa mengagumimu, namun sebentar lagi aku yang memilikimu.'
Tak mau dapat teguran kedua kalinya, kulanjutkan pekerjaan kantor hingga waktu istirahat tiba.
"Makan gak?" Kepala Anto muncul tiba-tiba dari balik pintu.
"Ish... Ish... bocah. Ketuk pintu dulu napa. Maen nongol aja."
"Wkwk lagian daritadi ngelamun terus. Dah kayak ayam kena penyakit tahu." tawanya renyah terdengar.
"Diam kau! Aku lagi kesel hari ini."
"Kenapa?"
"Si Limah, pindah dari rumah."
"Hah serius?" Dia mendekat ke arahku, aku hanya mengangguk lemah.
"Kenapa?" Sambungnya
"Karena mau ku ceraikan."