Bab 171
Dina memandang obat perngs4ng di tangan. Haruskah aku melakukannya agar Mas James mau menyentuhku lalu kami bisa punya anak? Aku menghela napas, merasa ragu.
James harus jadi suami ku, Dina yang jatuh cinta pada sikap sangat dinginnya. Juga irit kata. Begitu pendiam. Setiap aku bertanya,
"Mas, sudah makan belum?"
Jawabnya, "Sudah."
"Mau kubuatkan teh, Mas?"
"Tidak."
"Mas mau kurebuskan air buat mandi?"
"Ya."
aku terkadang sampai tercengang heran. Apa berkata lebih panjang sedikit akan membuatnya radang tenggorokan atau malah sakit perut akut? Tidak jarang, bibirku mengatup rapat karena kehabisan kata-kata. Ia selalu menjawab, tak pernah bertanya balik.