Bab 154
Evan kecil sekarang telah tumbuh dewasa buah hati anne dan Dika Evan memiliki sikap bandel seperti papa nya tak jauh beda mengikuti kebiasaan sang papa
di tempat lain
Evan merasakan kepalanya sangat pusing, badannya juga sakit. Yang dia ingat adalah saat sedang minum di sebuah bar, kemudian kakaknya mencoba mengajaknya pulang. Tapi, pada akhirnya Elan membiarkan Evan terus minum.
Pikir Elan dengan membiarkan Evan melampiaskan pada minuman, itu akan membuat perasaan sakit dan beban Evan lega sejenak. Nyatanya pemikiran itu adalah awal mula yang sudah salah.
Terdengar suara dari arah kamar mandi. Suara air mengalir dari keran dan suara tangis yang samar-samar. Setelah memaksa badannya untuk bisa bangun, Evan berjalan menuju kamar mandi walau masih dengan sempoyongan.
"Kamu kenapa Laras?" Seketika Evan melupakan sakit di kepalanya. Kemudian berjalan menuju istrinya yang terlihat dalam keadaan memilukan.