Bab 143
Sepertinya Mas Dika baru pulang di tengah malam begini. Apakah pekerjaannya di kantor sedemikian sibuk, sehingga mengharuskannya pulang semalam ini, ataukah ada masalah di kantornya.
Gegas aku bangun dari tempat tidur, segera menuju ruang tamu, di sana aku menemukan Mas Dika sedang duduk di sofa.
"Baru sampe mas," tegurku sambil menahan kantuk yang masih mendera.
"Hmmmm," jawabnya.
"Mas, sudah makan?" tanyaku lagi.
"Hmmmm." lagi-lagi hanya ini jawaban yang bisa dia berikan.
Dengan langkah tergesa aku menuju dapur dan mengambil segelas air putih dan kembali ke ruang tamu, tetapi sampai di ruang tamu aku sudah tidak lagi menemukan suamiku di situ.
Suamiku memang sangat cuek dan dingin di usia pernikahan kami yang menginjak tahun ke dua.
Mendengar gemericik air dari kamar mandi, ternyata Mas Dika sedang mandi. Aku duduk di sofa sambil menunggunya selesai mandi. Pintu kamar mandi terbuka.
di tempat lain