Bab 125
Di kafe, yang ada di depan loby utama mall yang ada di Jl. Merdeka Kota Bandung ini, aku dapat melihat dengan jelas suamiku yang sekarang telah menjadi mantan suam, sedang bersama seorang wanita, yang selama ini belum pernah aku lihat.
Suasana mall siang ini memang tampak tidak begitu ramai. Mungkin, di karenakan kami datang di hari kerja. Hanya beberapa karyawan counter pakaian yang berjaga di depan counternya.
Kafe tempat Mas Dika makan pun, tampak tidak di penuhi orang yang makan.
Ada rasa sakit seketika menyeruak di dadaku, bagaimana tidak, melihat rona bahagia terpancar dari wajahnya.
Cara dia menatap wanita yang sedang berbicara di hadapannya itu, betapa dia menyimak dan sesekali menimpali obrolannya, dengan senyum senantiasa menghiasi bibirnya.
Hal yang sama sekali, tidak pernah dia lakukan terhadapku.
Terhadap wanita yang hampir dua tahun ini tinggal satu rumah dengannya, memberikan semua waktunya untuk dapat melayaninya dengan baik.