Bab 122
"Duduk! saya mau ngomong." Kata Dika datar.
Perasaan Adit mulai tidak enak melihat wajah Dion yang sangat dingin seperti orang yang ingin makan orang.
"Adit, gimana? apa surat saya sudah jadi?" Untuk mendaftarkan pernikahannya di pengadilan agama, salah satu syaratnya adalah surat keputusan dari pengadilan, jadi Dion segera menanyakannya pada Adit yang selama ini mengurus perceraiannya dengan Adriana.
"Sepertinya sekitar seminggu lagi Pak."
"Nanti kalau sudah jadi, kamu segera kasih ke saya ya!" Perintah Dika.
"O ya Adit, Kamu mendingan jauhin Dira deh! Dia tu nggak cocok sama Kamu, Dia itu jorok, Suka mabuk perjalanan! Nanti kalau kamu sama dia nggak bisa jalan kemana-mana." Bujuk Dika.
"Nggak masalah Pak itu sih masalah kecil." Jawab Adit dengan bangganya.
"Pokoknya kamu nggak boleh sama Dira!" Dika mulai naik darah.
"Lah, bukannya Bapak dulu mendukung saya sama Dita ya? sampai-sampai Bapak nyuruh saya makan berdua sama Dira?"