Perilaku Titah sangat berbeda semenjak memergoki saudara dan saudarinya melakukan hal yg di luar kendali itu.
lebih banyak diam ,males ngumpul bareng keluarga lainnya, Titah merasa tidak nyaman ketika bertemu Ruli dan Dara seperti bom atom meledak dalam hatinya apa bila dia melihat dua sejoli itu di hadapannya.
Menghindari akan adanya kekacuan yg terjadi apabila kemarahan nya meledak dia lebih memilih menghidar dan diam.
Tingkah laku Titah itu diam-diam di perhatikan oleh ibunya.
Ibu Ruli : Titah .... ada apa dengan mu nak belakangan ini ...
ibu perhatikan titah seperti lebih banyak diam,
jarang ngumpul bareng, tertawa bareng.....
ada apa sayang?
Titah : Bu... apa ibu sebenarnya sudah tau apa yang
terjadi terhadap Ruli dan Dara?
Bu..... Titah memergoki mereka bu sedang
bermesraan,,, sungguh tidak pantas bu.
Titah kesel, Titah marah bu....
tapi apa Daya Titah bu mereka adalah sudara
dan saudari Titah... mereke merasakan cinta
itu tidak salah bu.... hanya saja.... titah nggk suka
mereka melampauhi batas begitu bu...
sambil menangis Titah mengadu dan mencurahkan isi hatinya kepada Ibunya.
Ibu Ruli : Titah anak ku .... ibu paham apa yang Titah
Maksud... jadi ternyata benar dugaan ibu .
selama ini mereka mengabaikan janji
yang telah mereka buat kepada ibu. dan
hubungan mereka masih berlanjut.
Titah : Jadi sebenarnya ibu sudah tau?
Ibu Ruli : iya nak, ibu Sama bingung nya dengan kamu
sayang, ibu hanya berpikir, perasaan mereka tidak
salah, hanya saja ibu takut hal yang tidak di
ingin kan terjadi. ibu memilih diam dan tidak
cerita ke siapapun termasuk kamu, karena itu
adalah sebuah aib untuk keluarga.
Dara yang tadinya hendak menemui Titah ternyata dari tadi menguping pembicaraan ibu dan anak itu.
Mundur perlahan Dara kembali ke rumahnya dengan perasaan bersalah, penyesalan campur aduk.
"Bagaimana bisa aku seegois ini?
sambil menangis dan sangat- sangat menyesali perbuatannya.
" aku hanya memikirkan kesenangan dan perasaan ku saja tanpa memikirkan akibat yang akan di tanggung seluruh anggota keluarga apa bila hubungan ini sampai ke telinga warga sekitar.
Bergegas mengambil handphone dan mengirim pesan kepada Ruli.
Dara : Ka Ruli....sebelum nya aku minta maaf kak
aku rasa hubungan kita cukup sampai disini ka
kita tidak bisa seegois ini terhadap mereka.
Ruli : Dar.... apa kamu yakin?
Dara : Bismillah.... aku yakin kaka, jika kita memang
berjodoh, kita pasti akan di persatukan.
semoga ini terakhir ya kak kita berdua mengenal
hubungan pacaran, lebih baik taaruf.
Ruli : baik lah Dara,,,,, jika ini yang terbaik kaka Terima kita
udahan.