Dag... dig..... dug... bunyi detak jantung Dara seakan berkecepatan 5000 km/jam copot sih nggk mungkin ya.....
Resah, tidak tenang Dara kembali pulang kerumah nya.
Sesampainya di kamar, dengan cepat mengambil HP dan mengirim pesan kepada Ruli.
" kak gimana ini? Dara takut kak....
Ruli menjawab dengan tenang...
" Dara tidak usah resah, jangan takut.... aku tau ibuku seperti apa, dia tidak akan berani menceritakan aib seseorang apalagi anak nya sendiri di depan orang lain meski itu keluarga sekalipun"
Dara menjawab.....
"Tapi kakak yakin? secara tadi bibiq terlihat kaget dan kecewa. kak seperti nya hubungan kita besar kita cukup kan sampai disini saja Dara takut suatu saat akan ada anggota keluarga lainnya yang memergoki kita.
Ruli menjawab ...
" Dara sayang... tenang ya.... tadi kan kita sdh bilang ke ibu ku kalau kita akan mengakhiri hubungan ini, nah dengan demikian aku rasa posisi kita aman, nah skrg kita hanya perlu lebih hati-hati ya sayang....
Dara..... kakak beneran sayang..... banget sama kamu. kaka rasa hubungan ini kita lanjutkan saja yah...
Dara menjawab...
" Tapi kak.... bagaimana dengan janji kita ke bibik?
Ruli menjawab
"Dara..... kamu beneran sayang nggk sih ama kakak? beneran cinta nggk? apa cuma main main saja?
kalau kamu beneran sayang dan cinta sama kakak, yakin lah pada perasaan mu sendiri, lain kali kita hanya perlu lebih extra hati-hati sayang.
Dara menjawab
" Dara sayanggggg banget sama kakak dara nggk ada niatan main- main kak.
ok baik lah kalau begitu kita lanjutkan hubungan ini dengan satu syarat kita tidak akan teledor lagi.... ok?
Ruli menjawab.....
" Baiklah Dara ku sayang....
Dua sejoli ini seakan masih besar-benar terhanyut dalam perasaan cinta mereka masing-masing sehingga mengabaikan janji yang sudah mereka ucapkan.