Alxo menatap layar ponselnya, Melihat GPS yang terdapat pada pulpen yang Lonar berikan pada Azumi waktu itu. Alxo tidak bisa membawa Azumi dan belum bisa menemukannya, Alxo hanya bisa duduk di dalam kamarnya dan berdiam diri.
Ketika DuAzumi Berputar sangat cepat, pergantian pagi dan malam begitu aneh. Karena Alxo merasa perputaran waktu itu, hanya bisa Alxo rasakan tanpa bisa menikmatinya sama sekali.
Hidup berjalan seperti bajingan, Ketika hampir bisa mendapatkan Azumi. Alxo harus di hadapkan pada keadaan seperti ini, peran apa lagi yang harus Alxo lakukan esok? peran tentang hidup sebagai sahabat, berperan sebagai pria yang menerima wanita apa adanya, berperan sebagai pria yang akan mengambil istri orang lain.
banyak sekali peran Alxo selama ini, Tapi dirinya tidak bisa mendapatkan peran utama dalam hidupnya sendiri.
Ketukan pintu, membuat Alxo melihat siapa yang datang. senyum Ibu Laluna terlihat jelas, ketika pintu itu terbuka.