"Kalian nginap di rumah lagi kan?" tanya Keyla kepada Gaven dan Zia, setelah acara tahlilan selesai.
"Harus, Bunda, malam ini Zia harus tidur sama aku," bukan Zia yang menjawab tapi Faizah.
"Gimana Kak gibran aja, Bun," jawab Zia.
"kok gitu, tadi kan kamu udah janji mau tidur sama Kakak, Dek?" tanya Faizah, lalu menatap kepada Gaven.
"Kita nginap lagi, Bun, tapi aku mau ajak Zahra jalan dulu sebentar," ucap Gaven.
"Kalian mau ke mana?" tanya Tristan.
"Masih rahasia, Yah," jawab Gaven.
"Tuh kan, dari tadi ditanya jawabnya gitu terus," ucap Zia kesal.
"Ya udah kalau kalian mau pergi, mumpung masih sore, jangan pulang terlalu malam," ucap Keyla.
"Emangnya kenapa kalau kita pulang malam, Bun?" tanya Zia.
"Bahaya nyetir malem-malem," jawab Keyla.
"Oh ... gitu," ucap Zia dengan polosnya.
"Biarin aja, Sayang, lagi pula mereka sudah menikah," ucap Tristan.
"Mas!" ucap Keyla dengan tatapan tajamnya.