Aku turun ke bawah untuk sarapan. Di bawah sudah ada Argat yang sedang sarapan di meja makan. Aku mengambil tempat duduk yang agak berjauhan dengannya. Aku mencoba untuk tidak menyadari keberadaannya dan fokus memakan sarapanku. Namun ketenanganku ini tidak pernah kudapatkan jika di dekat Argat, karena dia sudah mulai memancingku tentang Pak Mario.
"Untuk soal kemarin aku tidak peduli apakah kau bersama Mario atau siapa pun itu. Tapi, apa kau bisa menjaga reputasinya? Mario bukan orang yang biasa saja, dia seorang CEO dan berasal dari keluarga terpandang. Apa kau bisa menyingkirkan berita negatif yang tertuju padanya?" tanya Argat yang membuatku berhenti mengunyah.
Sejujurnya tidak ada yang salah dengan ucapannya. Intinya sejak kemarin Argat berusaha mengingatkanku untuk sadar diri, tetapi tanpa perlu diingatkan aku sudah berada di fase itu. Kalau tidak, tidak mungkin aku ingin menyelesaikan kesalahpahaman ini.