Aku dan Argat sudah menyiapkan rencana untuk malam ini. Mungkin memang sedikit berlebihan, tetapi setelah berdiskusi akhirnya kami memutuskan untk tetap melakukannya. Kami juga sudah menyiapkannya secara matang sehingga sesuatu yang buruk bisa diminimalisir. Setelah dirasa aman, kami memanggil Pak Mario dan Arcella untuk turun ke bawah. Sebelumnya kami memang sudah bilang kalau aku menyalakan api unggun di luar, karena hari ini kami tidak ke mana-mana.
"Arcella, ayo kita berangkat," ajakku.
"Ke mana?" tanya Arcella.
"Mencari kayu bakar. Pak Jaka bilang di sekitar sini ada perkebunan dan kita bisa mencarinya di sana," jawabku.
"Kita bisa beli saja," usul Pak Mario.
Kelihatannya Pak Mario khawatir kalau membiarkan kami pergi berdua malam-malam begini. Namun apa pun alasannya nanti, kami akan tetap pergi ke sana. Lagipula Arcella juga tidak masalah.