Aku ingin pulang sendiri tetapi Pak Mario memaksa untuk mengantarku. Aku terpaksa menerima bantuannya karena lama-kelamaan tidak enak kalau terus menolaknya. Namun aku tidak mengizinkan Pak Mario untuk masuk ke dalam, bahkan aku menolak untuk diantarkan sampai depan gerbang. Alhasil kini aku diturunkan di depan mini market seperti dahulu.
"Kau yakin tidak ingin diantar sampai depan?" tanya Pak Mario setelah berhenti.
"Tidak, Pak. Terima kasih," ucapku kemudian keluar dari mobil.
Sebelum menjalankan mobilnya, Pak Mario menekan klakson dan aku hanya mengangguk. Aku menyeberang dan melihat ke sekeliling untuk memastikan tidak ada Argat di sini. Daerah ini begitu dekat dengan rumah, jadi aku takut kalau bertemu dengannya di sini. Setelah sampai di depan gerbang, aku mengetuk-ngetuk sambil memanggil Pak Hasan. Biasanya Pak Hasan memang berjaga di pos jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk gerbang terbuka.
"Bu Delisa, habis dari mana?" tanya Pak Hasan.
