Akhirnya kami tiba di Indonesia. Pak Hasan sudah menunggu di luar bandara dan begitu melihat kami dia langsung membantu memasukkan koper ke dalam bagasi. Setelah sampai di sini Argat masih bersikap cuek padaku. Aku tidak ingin ambil pusing, karena tujuanku ingin segera sampai di rumah. Namun begitu sampai di rumah, sebuah mobil berwarna merah terparkir di halaman rumah. Sepertinya rumah ini kedatangan tamu.
"Mama!" panggilku dengan senang.
Aku langsung berlari untuk memeluknya. Mama tampak sangat terkejut melihat kedatangan kami. Bagaimana tidak? Kami berencana berlibur selama seminggu dan baru dua dua hari kami sudah pulang. Setelah kulonggarkan pelukanku, raut wajah mama tampak tidak begitu senang dengan kedatanganku. Kemudian kuikuti bola matanya yang sedang melihat hal lain. Aku menoleh ke belakang untuk melihatnya juga.
"Tante Nurnara," ucapku pelan.