Kami akhirnya sampai di bandara. Pak Hasan membantu mengeluarkan kopernya dari bagasi. Argat bisa menyingkirkan kejadian tadi seolah tidak pernah ada, tetapi aku tidak. Kejadiannya sangat tiba-tiba dan tidak bisa kusepelakan begitu saja. Aku juga tidak tahu apakah polisi akan melepaskannya atau tidak. Bagaimana kalau mereka masih bisa berkeliaran dan mengusik keluarga kami? Aku yakin kalau Tante Nurnara akan menggunakan kesempatan ini untuk membalas dendam atas penolakan Argat.
"Aku sangat mengkhawatirkan Arkasya," ucapku sambil berjalan di sampingnya.
"Dia akan baik-baik saja. Dia bersama kita," ucap Argat yang jauh lebih tenang daripada aku.
Keputusan untuk mengajak Arkasya adalah yang terbaik. Namun setelah kejadian ini aku jadi memiliki kekhawatiran. Aku khawatir kalau Tante Nurnara akan mengikuti kami sampai ke Amerika. Aku masih trauma atas penculikan Arkasya waktu itu dan bukan tidak mungkin kalau Tante Nurnara akan melakukan hal yang sama.