Kami terlambat lagi, Linda lebih lincah dari yang kukira. Dia keluar dari jendela dan menggunakan tali untuk membantunya turun ke bawah. Argat ingin lari ke bawah, tetapi melihatku dalam keadaan lemas, diurungkan niatnya. Tanpa bersuara aku terus menunjuk keluar supaya Argat meninggalkanku dan berlari.
"Tidak. Keselamatanmu lebih penting dari apa pun," ucap Argat kemudian menggendongku dengan gaya bridal style ke tempat tidur.
Sebelum menanyakan kejadiannya, Argat memberiku waktu sebentar untuk menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Kupegang tangannya dengan kuat karena rasa sakit akibat cekikan masih terasa.
"Apa yang Linda lakukan?" tanya Argat setelah melihatku sedikit lebih baik.
"Dia mencekikku dan ingin membunuhku dengan pisaunya," jawabku yang membuat Argat tercengang.