Aku mengerjap-ngerjapkan mata sebelum benar-benar bangun. Sebelum turun dari kasur, aku duduk dahulu untuk mengumpulkan tenagaku. Di atas meja ada nampan berisi sugelas susu dan sepiring makanan yang ditutup dengan tudung saji berwarna silver. Siapa yang mengantarkan sarapanku? Biasanya di saat aku bangun, makanannya belum matang, tetapi kali ini sepertinya aku terlambat. Namun saat kulihat ke arah jam dinding, ternyata masih pukul 05.30. Aku juga merasa kalau setelah salat subuh ketiduran sebentar, karena itu aku bingung mengapa sarapannya sudah siap. Kemudian aku turun dan pertama-tama mengecek Arkasya. Ternyata Arkasya masih tidur.
"Selamat menikmati," ucapku membaca selembar kertas yang diselipkan di bawah piring.