Sampai saat ini Argat masih belum siuman. Setiap hari aku datang ke rumah sakit dengan harapan bahwa ketika aku membuka pintu sudah melihatnya yang membuka mata dan juga menatapku. Aku rindu dengan tatapan matanya. Karena itu, aku selalu ingin datang pagi-pagi dan berharap dapat menjadi orang pertama yang melihatnya membuka mata.
"Bu Delisa, asinya sudah saya masukkan ke kulkas," ucap Bu Rima.
Setiap hari aku bangun lebih pagi untuk memompa asi dahulu. Meskipun sekarang aku lebih sering berada di rumah sakit, tetapi aku tidak ingin Arkasya meminum susu formula. Karena itu aku harus pandai mengatur waktu antara memompa asi dan pekerjaan rumah. Bu Rima sudah memintaku untuk tidak melakukan pekerjaan rumah apa pun, tetapi aku menolak. Setidaknya aku akan melakukan satu pekerjaan sebelum meninggalkan rumah.
"Bu Rima, kalau Arkasya menangis lagi, ajak saja dia ke taman. Dia suka diajak berjalan-jalan di taman," ucapku yang dibalas anggukan oleh Bu Rima.