Kami bersiap-siap akan pergi ke suatu tempat yang sudah dipilih oleh Argat. Kupikir dia hanya bercanda tadi, tetapi ternyata memang benar tidak berangkat ke kantor. Aku sedikit kesal karena dia jadi malas-malasan begini. Namun dengan berbagai alasan yang mampu meyakinkan, aku jadi mengiyakan rencananya untuk mengajakkami berlibur. Aku turn ke bawah karena Arkasya sudah lebih dahulu berada di bawah dengan neneknya.
"Kita akan ke kebun binatang, kan?" tanya Mama.
"Tidak. Kita akan ke pantai ancol," ucap Argat.
"Argat, Arkasya tidak akan pergi ke sana. Aku tidak akan mengizinkan bayi sekecil ini terkena angin pantai," tolak Mama.
Mama dan Argat terlibat perdebatan karena sama-sama kukuh dengan keputusan masing-masing. Lagipula yang dikatakan mama itu benar. Arkasya tidak akan pergi ke pantai, aku tidak bisa melihatnya sakit lagi. Argat bertambah kesal karena aku berada di pihak mama. Tiba-tiba Argat mengambil alih Arkasya dan diserahkan padaku untuk kugendong.