Kami sedang menunggu dokter yang sedang memeriksa Arkasya. Aku sangat cemas karena dokter bilang kala suhu tubuhnya tinggi. Mama masih berusaha menghubungi Argat saat ini. Karena tidak ingin terus berada dalam kondisi cemas, aku memilih keluar untuk menenangkan diri sebentar. Kupijat kepalaku karena terasa sangat pusing. Dari arah kanan, aku melihat perawat yang sedang membantu seorang pasien baru. Aku tidak bisa melihat dengan jelas karena banyaknya orang berlalu lalang. Karena kepalaku yang sudah pusing, aku memilih duduk saja. Tak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan mama.
"Delisa, dokter sudah memeriksanya. Kau bisa menemuinya sekarang," ucap Mama.
Setelah dokter keluar, aku masuk ke dalam dan menciumi pipi putraku. Aku sangat mencemaskannya hingga rasanya lebih baik aku saja yang berada di posisinya. Jam terus bergerak dan tak terasa sudah menunjukka pukul 01.00 dini hari. Aku tidak mengantuk sama sekali karena terus memandangi putraku.