Pagi ini aku bangun lebih dulu daripada yang lainnya. Sejak semalam aku sudah berencana untuk memaasak masakan yang disukai mama dan papa. Syukurlah Argat memberitahuku semalam, jadi aku tidak kebingungan ingin memasak apa. Bu Rima yang baru saja bangun merasa tidak enak karena melihatku sudah bangun duluan.
"Selamat pagi, Bu Rima," sapaku.
"Saya terlambat bangun," ucap Bu Rima.
"Tidak, Bu. Saya yang kepagian bangunnya," ucapku.
Bu Rima kemudian membantuku mencuci ayamnya. Namun di sela-sela sedang memblender bumbunya, aku mendadak senyum-senyum sendiri. Aku tersenyum saat mengingat Argat tidur dengan mengorok. Sepertinya dia kelelahan karena mencuci piring. Suara kursi yang didorong membuatku langsung menoleh ke belakang. Ternyata ada Argat di sana sambil membawa gelas.
"Kau sudah bangun? Ini belum adzan subuh," ucapku.
"Suara blendermu itu membuatku tidak bisa tidur," keluh Argat.