Semenjak pulang dari kantor, aku memilih mengurung diri di kamar. Aku menangis tanpa bersuara karena tidak ingin menyusahkan Bu Rima. Bahkan ponselku yang terus saja berdring kubiarkan tanpa berniat melihatnya. Yang ada di kepalaku saat ini hanyalah ketakutan dan kemungkinan terbuurk yang bisa saja terjadi.
TOK TOK TOK
"Bu Delisa! Buka pintunya! Dari tadi Bu Delisa tidka ingin keluar, ada apa?!"
Bu Rima terus mengetuk pintu dan emmanggilku keluar. Namun bagaimana aku bisa keluar dengan wajah yang basah karena air mata? Aku belum bisa menghentikan tangisanku, jadi aku memilih mendiamkannya dan tidak ingin bergerak untuk emmbukakan pintu.
TOK TOK TOK