Habis dari toilet, aku kembali ke ruanganku. Tak terasa aku sudah mulai bekerja secara resmi di perusahaannya Argat, sesuatu yang tidak pernah kuduga apalagi kuinginkan selama ini. Mungkin untuk sementara waktu aku akan tetap di sini samapi menemukan pekerjaan baru. Meskipun kali ini Argat baik padaku, tetapi aku tidak boleh terlena di sini. Kapan pun dan di mana pun Linda bisa mencurigaiku. Saat melewati ruangan Argat, aku melihat Linda yang berdiri di sana. Mengapa dia tidak masuk saja?
"Delisa," panggil Linda yang membuatku berhenti.
"Di mana Argat?" tanya Linda.
Bukankah seharusnya dia tahu di mana keberadaannya? Tadi pagi Argat masih ada di ruangannya. Kalau pun pergi, apa dia tidka bilang dahulu pada Linda?
"Tadi pagi Pak Argat ada di ruangannya," jawabku.
"Dia pasti sedang keluar. Pintunya terkunci," ucap Linda.