Chereads / LOVE SICKNESS / Chapter 12 - TWELVE

Chapter 12 - TWELVE

Caerin membuka kotak loker yang ada di hadapan nya, ia menyimpan tas miliknya di dalam sana.

Tapi ia belum menutup loker miliknya, karena ia masih harus menyimpan kembali lipstick miliknya.

Kedua kaki mulus nan jenjang nya itu berjalan ke arah cermin yang ada di dalam ruangan itu.

Lalu membuka lipstick nya dan memoleskan lipstick itu pada bibir nya. Yang membuat bibir nya menjadi semakin sexy dan menggoda.

"Eoh Caerin! kau sudah ada di sini rupanya!" ucap salah satu teman nya yang berambut pendek itu

Caerin menoleh. "Annyeong, nde. Aku baru saja sampai," ucap Caerin.

"Kau bersama Min-Jun kemari?" tanya teman nya.

Caerin mengangguk. "Iya, aku bersama nya kemari. Kau melihat nya berada di luar kan?" ucap Caerin.

Yah, kalian juga tadi sudah tahu kan kalau ia dan Min-Jun berangkat bersama kemari dari rumah nya.

Mereka kemari menggunakan taxi, karena mereka tidak ingin kemari dengan menggunakan bus.

Yang benar saja, yang ada mereka berdua akan menjadi pusat perhatian jika menggunakan bus kemari karena dandanan mereka.

Wanita itu mengangguk. "Iya, aku melihat Min-Jun di luar. Dia sedang mengobrol dengan mami," ucap nya.

Caerin membulatkan matanya. "Mami datang kemari?!" kaget Caerin.

"Iya, lihat lah... mami baru saja sampai kemari," ucap teman nya.

Caerin langsung menutup lipstick merah miliknya. "Baiklah, terima kasih karena sudah memberitahukan ku," ucap Caerin.

"Sama-sama," ucap wanita dengan rambut pendek itu.

Caerin segera menyimpan lipstick miliknya kembali ke dalam loker dan berjalan keluar dari ruangan itu.

...

Suara lagu yang cukup kencang langsung terdengar menyapa pendengaran Caerin. Kedua matanya melihat ke arah kanan dan kirinya.

Saat ini belum terlalu banyak pengunjung, club akan sangat ramai saat jarum pendek menyentuh ke angka dua belas malam.

Caerin melihat ke penjuru club itu, mencari seseorang yang ingin ia temui saat ini.

"Nah! itu dia!" seru Caerin saat melihat seorang yang tengah ia cari.

Caerin segera melangkah, menghampiri seseorang yang sangat ingin ia temui itu.

"MAMI!" panggil Caerin dengan cukup keras.

Wanita yang di panggil dengan sebutan 'mami' itu pun langsung menoleh, begitu mendengar seseorang yang memanggil nya.

Wanita yang berumur sekitar empat puluh tahun itu pun langsung tersenyum. "Caerin!" ucap nya.

Caerin langsung memeluk wanita itu dengan erat. "Mami, bagaimana kabar mu? Aku sangat merindukan mami," ucap Caerin.

Yah, ia sangat merindukan wanita yang berada di hadapan nya saat ini. Karena sudah tidak bertemu dengan cukup lama.

"Aku baik-baik saja sayang ku. Aku juga merindukan mu dan lihat... aku terlihat cantik bukan?" ucap nya.

Caerin mengangguk. "Iya, Mami semakin cantik saja," ucap Caerin sambil tersenyum.

Wendy namanya, biasa di panggil mami oleh semua pekerja yang bekerja di club malam ini. Termasuk para wanita penghibur yang juga bekerja di sini.

Dan yah, ia adalah pemilik club malam ini. Dan yang mengurus semua hal yang menyangkut tempat hiburan malam nya ini.

Wendy tersenyum. "Kau juga semakin cantik sayang. Baru beberapa bulan aku tidak kemari melihat mu dan Min-Jun, tapi kalian berdua sudah bertambah semakin cantik saja," ucap Wendy.

Ini memang yang pertama kalinya lagi ia kemari setelah beberapa bulan tidak kemari. Dan tentu saja ia kemari karena ingin mengecek keadaan semua pekerja nya.

Termasuk Caerin dan Min-Jun. Yang merupakan anak kesayangan nya.

Min-Jun yang juga masih berada di sana tersenyum mendengar ucapan Wendy. "Mami, kami kan harus selalu terlihat cantik..."

"Ini juga kan demi kelangsungan bisnis mu dan memuaskan pelanggan kami," ucap Min-Jun.

Wendy tertawa. "Hahaha, kau ini. Tapi kau memang benar," ucap Wendy yang langsung membuat Caerin dan Min-Jun tertawa.

...

Tidak seperti sebelumnya, saat ini club itu telah terlihat ramai dengan pengunjung yang sudah mulai memenuhi setiap meja yang ada di dalam sana.

Ada yang datang sendirian, bersama teman mereka, bahkan juga bersama pasangan mereka.

Kenapa? Tentu saja ada pasangan kekasih yang datang kemari. Bukan hanya pria single saja yang datang kemari.

Karena meskipun club ini tidak sebesar club malam yang lainnya, tapi club ini memiliki konsep yang bagus dan tidak membosankan.

Caerin baru saja berjalan keluar dari toilet, ia lalu berjalan ke arah bar berada.

Mendudukkan bokong sexy nya pada kursi bundar itu yang dapat berputar. "Eoh, Subin?! kau sudah masuk?" kaget Caerin.

Ia terkejut melihat seorang pria yang seumuran dengan nya itu, yang berada di balik meja bar.

Pria bernama Subin itu tersenyum. "Annyeong! kau merindukanku hmm?" ucap Subin sambil mencolek dagu Caerin.

Caerin terkekeh geli. "Kau ini, aku kira kau tidak masuk selama dua hari kau akan berhenti menggoda ku," ucap Caerin.

Yah, pria tampan bernama Subin itu suka dan gemar sekali mengganggu juga menggoda nya.

Jadi Caerin sudah sangat terbiasa dengan semua sikap dan skin ship yang selalu Subin lakukan kepada nya.

Tidak, jangan salah pengertian. Mereka berdua hanya teman dekat saja, sama seperti dirinya dengan Min-Jun.

Subin tertawa kecil. "Mana mungkin aku tidak menggoda mu, apalagi setelah dua hari lamanya aku tidak melihat mu," ucap Subin sambil mengedipkan satu matanya.

Ya ampun, Caerin tahu kalau dirinya dan Subin hanya temanan saja. Tapi tidak bisakah Subin membuat nya tidak jantungan seperti ini?!

Caerin berdehem. "K-kau ini!" ucap Caerin dengan sedikit salah tingkah.

Subin terkekeh. "Jadi, kau ingin minum sesuatu Nyonya Caerin?" tanya Subin.

"Aku ingin cocktail saja," ucap Caerin.

"Biar ku tebak, red cherry?" ucap Subin sambil menaikkan satu alisnya.

Caerin tersenyum lalu mengangguk. "Ya, give me one red cherry please..." ucap Caerin sambil menopang dagunya dan menatap Subin dengan menggoda.

Yah, Subin hapal... bahkan sangat hapal dengan cocktail yang selalu Caerin pesan dan menjadi kesukaan Caerin.

Dan benar, Subin adalah bartender di sini. Ia bekerja sebagai bartender di club ini jauh sebelum Caerin bekerja di sini.

Mungkin satu setengah tahun sebelum Caerin masuk dan bekerja di club malam ini sebagai wanita penghibur.

Subin mencolek pipi Caerin. "Of course darling, i'll make your order with my love," ucap Subin.

Subin pun pergi membuatkan cocktail yang Caerin minta kepada nya. Sementara Caerin hanya tersenyum saja sambil memperhatikan Subin yang membuat minuman dengan sangat lincah.

Karena pemandangan itu sangat menarik baginya, apalagi saat Subin menunjukkan sedikit atraksi kecil nya.

Tidak heran jika banyak pengunjung wanita yang betah berlama-lama duduk di bar ini hanya untuk menyaksikan Subin.

Saat tengah sibuk memperhatikan Subin tiba-tiba, ia mendengar suara di antara kerasnya lagu itu.

"Permisi, apa kursi ini kosong?"

Caerin langsung berbalik dan saat itu juga lah kedua matanya bertemu dengan kedua mata biru keabu-abuan itu yang menatap nya.