TIT
TIT
TIT
TIT
TIT
TIT
Jaehyun menekan setiap angka yang ada pada pintu itu. Tentu ia tahu dan hapal dengan password apartemen milik kekasih nya.
Karena ia sendiri lah yang membelikan apartemen mewah ini untuk kekasih nya.
KLIK
Pintu itupun terbuka setelah Jaehyun memasukkan password nya dengan benar.
Jaehyun tersenyum. "Dia belum mengganti nya rupanya," ucap Jaehyun.
Kenapa ia merasa senang dan tersenyum? Itu karena kekasih nya tidak mengganti ataupun merubah password apartemen nya.
Yang mana password nya adalah tanggal jadian mereka, tanggal saat mereka meresmikan hubungan mereka.
Jaehyun pun masuk ke dalam apartemen itu. Sudah lama sekali rasanya ia tidak menginjakkan kaki nya di apartemen ini.
Tapi kali ini ia kembali dengan niat dan tekat nya yang bulat dengan rangkaian bunga mawar pada tangan kiri nya dan sebuah kontak cincin yang ada pada tangan kanan nya.
Sepi.
Ia tidak melihat siapa pun di dalam apartemen itu, juga hanya beberapa lampu saja yang di biarkan menyala.
Ingin sekali Jaehyun memanggil nama kekasih nya, tapi ia tidak bisa melakukan hal itu.
Kalau ia melakukan itu maka akan gagal sudah kejutan yang ingin ia berikan kepada kekasih nya itu.
"Ah... mungkin dia sedang berada di dalam kamar," ucap Jaehyun.
Yah, ia baru ingat kebiasaan kekasih nya itu. Kalau jam sembilan malam begini kekasih nya biasa nya sudah berada di dalam kamar.
Untuk melakukan night routine nya.
Kedua kaki jenjang Jaehyun berjalan ke arah kamar kekasih nya berada.
Dan semakin dekat langkah kaki nya dengan kamar kekasih nya, maka semakin cepat juga detak jantungnya.
Di sinilah ia berdiri tepat di depan pintu kamar kekasih nya.
Jaehyun menarik nafas nya dalam-dalam. "Hufftt... tarik nafas mu Jaehyun, tenang kan diri mu," ucap Jaehyun.
Ia gugup... sangat gugup.
Inilah saatnya. Saat yang ia tunggu selama berbulan-bulan lamanya, dimana ia berniat untuk melamar kekasih nya.
Ia memegang rangkaian bunga mawar itu di depan dada nya. "Baiklah... aku siap!" ucap Jaehyun dengan mantap.
Tangan nya pun terangkat meraih gagang pintu itu dan membuka pintu itu.
KLEK
"MY LOVE! AKU MERINDU KAN..." ucapan Jaehyun terhenti saat itu juga. "M-mu..." sambung Jaehyun dengan suara nya yang melemah.
PUK
Rangkaian bunga mawar merah yang ia pegang jatuh begitu saja, terlepas dari genggaman nya dan menyentuh lantai yang dingin itu.
Waktu seakan-akan berhenti saat itu juga, melihat pemandangan yang ada di depan matanya saat ini.
"J-Jaehyun..." gagap Leah.
Jaehyun terdiam dan membeku di tempat ia berdiri.
Ia melihat... mendapati Leah kekasih nya bersama pria lain di atas ranjang itu dengan pria itu yang bertelanjang dada.
Hanya menggunakan sebuah selimut putih yang menutupi tubuh keduanya.
Hancur... hatinya berhasil di hancurkan hanya dalam satu detik saja oleh wanita yang sangat ia cintai.
Leah langsung beranjak dari ranjang itu, menarik selimut itu menutupi tubuh nya.
"J-Jaehyun... k-kau di sini..." gagap Leah yang berjalan mendekati Jaehyun.
Seiring dengan langkah Leah yang mendekat, maka seiring juga dengan Jaehyun yang melangkah mundur.
"K-kenapa kau tidak mengatakan kalau kau akan kemari..." gagap Leah.
"S-siapa... SIAPA DIA SHIN LEAH!" teriak Jaehyun dengan sangat kencang.
Membuat pria yang ada di atas ranjang itu langsung terbangun karena teriakan Jaehyun.
Leah tersentak di tempat nya mendengar teriakan marah Jaehyun.
Tangan Leah berusaha memegang Jaehyun. "B-baby... dengarkan aku terlebih dahu--"
"JANGAN SENTUH AKU!" teriak Jaehyun dengan kedua sorot matanya yang terlihat bergetar.
Jaehyun bahkan terlihat gemetar saat ini karena perasaan nya yang amat sangat terluka saat ini.
Ia bahkan tidak bisa mengatakan seberapa hancur hatinya saat ini.
"J-Jaehyun..."
"S-siapa pria itu... siapa?! katakan kepada ku!" teriak Jaehyun dengan kedua dada nya yang naik turun dengan tak beraturan.
Pria itu turun dari ranjang dan berjalan menghampiri Leah, lalu langsung merangkul pinggang Leah.
"Aku kekasih nya. Aku kekasih Leah," ucap pria itu sambil menatap Jaehyun yang berada di hadapan nya.
DEG
"A-apa..." gagap Jaehyun mendengar ucapan pria itu.
Jaehyun menatap ke arah Leah. "L-Leah... apa itu benar... APA ITU BENAR SHIN LEAH?!" teriak Jaehyun kembali.
Leah yang tadinya menoleh kan kepalanya ke samping langsung menatap Jaehyun.
"Ya! itu benar! dia adalah kekasih ku!" ucap Leah dengan tepat menatap kedua mata Jaehyun.
DEG
Saat itu juga Jaehyun bak di sambar oleh petir di siang bolong dengan ribuan anak panah yang tepat menancap pada hati nya.
Jika saja kalian dapat mendengar nya, maka kalian akan dapat mendengar hati Jaehyun yang hancur berkeping-keping untuk kedua kalinya.
TES... TES... TES...
Air mata Jaehyun lolos terjatuh membasahi lantai yang dingin itu. Air matanya mengalir membasahi kedua pipinya.
Sakit... sangat sakit.
Itulah yang ia rasakan saat ini.
"T-tega sekali... hiks... tega sekali kau melakukan ini kepada ku... hiks..." tangis Jaehyun.
Leah tersentak melihat Jaehyun yang menangis di hadapan nya. Untuk pertama kalinya ia melihat Jaehyun meneteskan air matanya.
Dan itu karena ulah nya.
"Jaehyun dengar! aku tidak lagi mencintai mu dan aku ingin hubungan kita berakhir!" ucap Leah dengan santainya.
Apa?
Apakah Leah sama sekali tidak memikirkan perasaan Jaehyun?
Tangan kanan Jaehyun terangkat, lalu membuka kotak cincin itu dengan tangan nya yang bergetar.
"L-lihat... hiks... lihat lah cincin ini... hiks... aku kemari untuk melamar mu... hiks..." tunjuk Jaehyun dengan air mata yang terus mengaliri kedua pipi nya.
Yah, apakah Leah tidak bisa melihat betapa indah nya cincin yang telah ia siapkan untuk Leah?
Ia telah mengumpulkan semua tekat dan keberanian nya, ia juga telah menyiapkan cincin ini sejak dua bulan yang lalu.
Dan ini yang ia dapatkan?
Mendapati wanita yang akan ia lamar tidur bersama dengan pria lain dan dengan gampang nya mengatakan kalau pria itu adalah kekasih nya?!
Kemana semua kenangan mereka dan janji-janji yang Leah ucapkan yang akan selalu bersamanya?!
Leah terpaku melihat cincin itu. Namun...
TAK
Leah menepis tangan Jaehyun, membuat kotak cincin itu terjatuh dari tangan Jaehyun.
"L-Leah..." kaget Jaehyun.
"Kau tidak pernah ada untuk ku! kau selalu sibuk dengan pekerjaan mu! kau bahkan pergi ke Paris meninggalkan ku!" teriak Leah dengan menggebu-gebu.
Jaehyun terhenyak.
"A-apa maksud mu Leah? A-aku tidak pernah meninggalkan mu... hiks..." ucap Jaehyun.
Leah memegang dadanya. "Aku kesepian Jaehyun! kau tidak berada di sisi ku!" ucap Leah dengan sedikit berteriak.
"L-Leah... kau salah pah--"
"Dan dia!" potong Leah.
Leah menatap pria yang ada di samping nya. "Dia selalu ada untuk ku! Woojin selalu ada untuk ku!" sambung Leah.
Woojin tersenyum miring mendengar ucapan Leah, lalu langsung mencium pipi Leah.
"Itu benar, aku lah yang selalu ada untuk nya. Bukan nya diri mu Yoon Jaehyun," ucap Woojin sambil menatap Jaehyun.
Jaehyun benar-benar hancur. "L-Leah... aku mencintaimu!" ucap Jaehyun.
Yah, apakah Leah tidak bisa melihat bahwa dirinya sangat mencintai nya? Apakah semua yang telah ia berikan selama ini tidak lah cukup?!
"AKU SUDAH TIDAK LAGI MENCINTAIMU! HUBUNGAN KITA BERAKHIR!" ucap Leah yang mendorong bahu Jaehyun dengan cukup kuat.
Tidak ada kata lain yang dapat ia ucapkan selain, sakit. Karena itulah yang Jaehyun rasakan saat ini.
Jaehyun mengusap air matanya dengan kasar. "K-kau tega... kau benar-benar tega memperkenalkan ku seperti ini."
Jaehyun menunduk mengambil kotak cincin itu yang tergelak begitu saja di atas lantai yang dingin itu.
"Selamat Shin Leah kau... k-kau sudah berhasil menghancurkan hati ku... hiks... selamat..." ucap Jaehyun dan lalu berjalan keluar dari kamar itu dengan langkah lebar nya yang di iringi oleh air mata.
FLASHBACK OFF