Seperti hari-hari sebelumnya, bias matahari itu memasuki setiap sela-sela gorden yang ada di dalam kamar luas itu. Dengan salah satu bias dari cahaya matahari itu yang mengenai wajah wanita yang berbaring di atas ranjang itu.
Kedua matanya yang tadinya tertutup dengan rapat perlahan terbuka karena merasa terganggu dengan bias cahaya matahari itu.
Kedua mata dengan bulu mata lentik itupun terbuka dengan perlahan dengan mengedipkan matanya berkali-kali. Hingga akhirnya penglihatannya tidak lagi kabur, ia dapat melihat kamar miliknya dengan jelas.
"Ugh... silau sekali..." ucap Caerin dengan suara seraknya. Ia mengusap matanya dengan perlahan lalu mendudukan dirinya di atas ranjang itu.
Caerin menyikap selimut yang menutupi setengah kakinya. Ia kemudian melihat ke sisi ranjangnya yang kosong dan baru menyadari kalau saat ini ia tidak berada di kamar Jaehyun, kekasihnya.
