Selepas dari lobi keberangkatan pelabuhan, Edwin diarahkan menuju dermaga tempat Grace Angelica menepi.
Setelah menunjukkan armband pada petugas yang mengecek identitas, Edwin diperbolehkan untuk menaiki kapal tersebut. Di geladak dia disambut oleh kru lain yang menanyakan lebih dulu keberadaan dari undangan yang diterimanya. Edwin menunjukkan kartu undangan tersebut.
Kru kapal melihat sejenak, sebelum memastikan bahwa nama pada kartu undangan tercatat dalam buku tamu mereka.
Edwin diantarkan menuju kabin pesanannya. Itu adalah kabin yang keberadaannya diapit oleh kabin lain. Dia sengaja memesan kamar yang keberadaannya tenang, tempat yang biasa dipesan oleh pengunjung yang ingin menikmati waktu tidur di dalam kapal tanpa diganggu oleh suara berisik.
Edwin bersantai di dalam kamar. Tidak seperti ruangan dalam Grace Suite yang menjadi kamar paling luas dan mewah di kapal tersebut, kamar yang Edwin tempati cukup memiliki kadar kemewahannya sendiri.