Kembali ke waktu sekarang, musim gugur tahun 748 dalam penanggalan kalender Krieg Heilig. Tepatnya satu minggu setelah kegiatan wisata belajar.
Rin membuka matanya yang sayu. Dia terkulai lemah dengan tangan yang terikat pada sebuah rantai di ruang bawah tanah yang dingin.
Baru beberapa jam terhitung sejak dia dimasukkan pada sebuah kurungan.
Rin kehilangan pikiran, setelah lebih awal terbangun dari mengingat mimpi tentang pertemuan pertamanya dengan Edwin dan apa yang terjadi setelah itu.
Rin merasa saat itu adalah waktu di mana dia melakukan hal paling bodoh dalam hidup.
Rin mengeluh datar melalui napasnya.
"Semua kebaikan yang kamu ajarkan padaku hari itu, membekas sangat jelas di ingatan. Jika bertanya seberapa baguskah pertemuan denganmu, aku akan langsung bisa menjawab bahwa bertemu denganmu adalah mimpi di mana aku tidak ingin terbangun darinya. Aku bersyukur bahwa itu bukan mimpi, dan aku sungguh merasakan kenyataan yang indah."