Di sebuah ruangan penginapan yang biasa digunakan untuk olah raga ringan, beberapa siswa terlihat berkumpul.
Mereka memasang barisan mengelilingi sisi lapangan tenis meja, menjadikannya sebagai meja pertemuan dadakan.
Selain keberadaan Edwin dan siswa laki-laki di kelasnya, terdapat juga kehadiran perwakilan dari kelas lain. Seperti yang sudah dijadwalkan, pertemuan dengan tamu undangan diadakan sekarang.
Pada sisi lebar lapangan tenis meja, perwakilan kelas A menggenggam ponsel dan menaikkan tangannya ke atas. Dia ingin mengambil perhatian setiap orang di ruangan.
"Sebelum memulai, perkenankan aku menghidupkan ponselku dalam mode panggilan. Akan merepotkan jika harus menjelaskan ulang segala hal yang dibahas pada pertemuan ini. Jadi aku sekaligus menghadirkan seluruh anak laki-laki dari kelas 1-A agar mendengarkan pembahasan ini."
Semua orang tidak keberatan dengan pengajuannya, kecuali Edwin yang menilik curiga pada perwakilan kelas A.