"Hoi, berhenti kau!"
Edwin mengabaikan teriakan salah satu siswa yang memanggilnya. Dia terus mengangkat piring berisi makanan dengan santai menuju ke meja tempat Glen berada.
"Sialan, kubilang berhenti! Apa kau tidak mendengar?" Siswa tadi keluar, menghampiri Edwin sambil murka. Menyadari ada keributan membuat setiap siswa yang telah duduk di meja masing-masing mengalihkan perhatian mereka ke arah Edwin.
Edwin menoleh lemah, "Oh, kau bicara denganku?"
"Memangnya siapa lagi, hah? Kau pikir apa yang kau lakukan pada temanku?"
Tanpa menunda pemikirannya, siswa yang terlihat sama tingginya dengan Edwin segera menuduh. Judis – nama itu tercatat pada armlet di tangannya.
Edwin tidak habis pikir siswa bernama Judis itu mengakui sendiri bahwa dia bisa tahu kejadian yang menimpa rekannya. Tidak wajar menyalahkan kejatuhan temannya pada seseorang yang sekadar lewat dari meja mereka.