"Oh, benar katamu, kakakku sedang berjalan sendirian. Kasihan sekali dia. Apa aku antar pulang saja, ya?"
Bersamaan setelah ucapan Amelinda, Aina Witchell mencegatnya dari belokan. Dari posisi itu gadis berambut putih yang sedang berjalan linglung masih bisa terlihat.
Amelinda terkesiap dari lamunannya akibat mendengar jawaban orang lain pada gumaman lirihnya tadi. Dia berhenti di tepi jalan, lalu menghadap ke asal suara. Di sudut persimpangan Aina Witchell bersandar pada dinding kios yang tampak terbuat dari bahan PVC.
"Putri Aina!? Kenapa Anda ada di sini?"
"Kenapa? Tentu saja untuk datang ke festival."
Amelinda heran dengan kehadiran Aina sebab sebelumnya dia bilang memiliki acara yang penting. Sedangkan Aina yang mengerti kebingungan Amelinda malah menjawab dengan alasan yang umum.