Hanya sesaat kemudian Bella sudah meraih satu kroket dari bungkusan yang dipegangnya. Dia menahannya dengan sebuah kertas, meniupnya lembut agar mendinginkan suhunya. Jika tidak demikian, lidahnya tidak akan kuat menahan rasa panas. Dia tidak ingin terlihat memalukan karena berakhir menangis disebabkan oleh sebuah kroket.
"Tidak menyangka akan bertemu teman sekelas di acara ini, bukan?"
Di sela-sela kegiatan menurunkan suhu makanan, Bella melanjutkan lagi percakapan.
"Bukankah di awal kita juga bertemu dengan orang yang kita kenal? Lagian kau tidak tampak terkejut."
Kepala Bella menyentak panik. Dia tidak menyangka Edwin memperhatikan sikapnya.
Bella memang sengaja memilih kios barusan. Meski dia tidak kenal nama Leonard, namun dia tahu anak itu adalah teman sekelasnya. Membawa Edwin ke tempat itu agar menunjukkan diri merupakan keinginan Bella. Dia ingin melihat respons orang yang dikenalnya jika mendapati dia pergi berdua dengan Edwin.