"Kalau mereka sejak awal pergi, bukankah kau bisa bersama mereka?"
Di bawah sebaris lampion yang menggantung di atas kepalanya, Edwin mengajak bicara Bella yang mendadak terlihat kecewa. Mereka menelusuri salah satu lorong festival yang terbentuk dari deretan kios dan stan yang berjajar di sisi jalan.
Ada tiga lorong yang diciptakan oleh panitia penyelenggara festival. Banyaknya jumlah siswa yang hadir membutuhkan lebih banyak tempat. Agar pengunjung festival tidak terkumpul pada satu titik yang menyebabkan terhambatnya mobilitas, panitia penyelenggara memetakan kios dan stan agar membentuk tiga lorong.
"Sejujurnya aku ingin menikmati ini dalam cara yang berbeda, sebab aku selalu pergi dengan teman-temanku juga."
Bella mengatakan dengan malu, dia sadar Edwin telah membaca kecewanya. Bella mengangkat tasnya dalam gerakan tangan yang melemas, dia tersenyum pahit saat menatap lurus tiga perempuan yang berjalan terpisah di depannya.