Akhir musim panas tahun 748 dalam penanggalan kalender Krieg Heilig.
Pada sebuah biara dekat kuil utama agama Sonna, di ibukota Teokrasi Grand Herron.
Saint Aurora bersandar pada dinding di beranda kamarnya. Dia menurunkan dagunya dalam kesan malas, selagi melihat penampakan ibukota di kejauhan.
Rasa jenuhnya saat ini sudah mencapai tingkat maksimum. Sebagai gadis remaja, Saint Aurora yang sepanjang tahun hanya diperbolehkan bepergian di sekitar kuil utama, merasa bosan dengan kehidupan statis yang dialaminya.
Uskup Agung selaku ayahnya melarang dia menunjukkan diri ke hadapan umum. Sekarang keadaan teokrasi sangat tidak stabil. Kekuasaan Uskup Agung bisa jatuh sewaktu-waktu.
Tidak seperti puluhan tahun lalu yang mana kesatuan teokrasi dalam keadaan kokoh, saat ini sudah ada tanda-tanda terjadinya pemberontakan untuk menurunkan kekuasaan Uskup Agung.
Gelagat kudeta sudah terjadi sejak lama, mungkin dimulai dari kematian Imam Andreas dan hilangnya Theresa dari teokrasi.