Chapter 5 : Ujian Praktik
(POV Bella)
Dengan bayangan dari refleksi sinar malam yang kuinjak, aku memandangi kegelapan dengan mata yang basah.
Alasan kenapa aku menangis adalah karena aku teringat akan kenangan yang berbeda.
Kenangan itu melibatkan seseorang, di mana aku dan dia pernah begitu dekat, saat itu terasa seperti aku bisa mendekapnya kapan saja.
Bersamanya, aku mendapatkan kebahagiaan yang tak sewajarnya aku dapatkan.
Pertama kali aku bertemu dengannya ketika usiaku sepuluh tahun. Peristiwa itu berlangsung di musim gugur, di mana bahkan aroma daun terus menggantung di udara.
Bagiku, pertemuan kami sudah seperti keajaiban. Tapi jika dipikirkan lagi, itu seharusnya menjadi permulaan yang salah, atau mungkin sebuah awalan yang seharusnya tidak terjadi.
Di awali dari serangkaian kebetulan yang membuat kami bisa bersama hari itu, aku tidak sekalipun menyesalinya.