William Robert Weist dipenuhi oleh aktivitas dokumentasi ketika pintu ruang kerjanya diketuk oleh seseorang. Tanpa menghentikan proses menulisnya, William mempersilakan tamunya untuk masuk.
"Masuklah."
"Permisi."
Pintu terbuka. William memperhatikan seorang wanita muda dalam busana gaun formal mendekat ke arahnya.
"Ada keperluan apa sampai kau datang menemuiku di luar panggilanku?"
William menyipitkan matanya, menawarkan rasa penasarannya atas alasan kedatangan wanita itu.
Dia berhenti dan berdiri di depan meja William. Tidak mungkin membiarkan tamunya berbicara sambil berdiri, William menawarkan kursi kosong di depannya agar digunakan oleh wanita itu.
"Maafkan saya, tapi saya berkunjung karena memiliki berita penting untuk disampaikan pada Anda."
Wanita itu menyampaikan tujuan kedatangannya ketika dia sudah merapikan posisi duduknya. Postur duduknya tegak, agak dijaga seakan dia terlatih sangat baik pada etikanya.
"Baiklah, aku akan meluangkan waktu untuk mendengarkanmu."