"Bagaimana?" Edwin bertanya pada Aila ketika dia berjalan mendekat setelah mengonfirmasi pemesanan tempat pada staf yang bertugas di lantai tersebut.
"Ya. Memang sudah ada ruangan yang dipesan atas nama putri dari kepala pelayan keluargaku. Seperti kataku, kamu tidak perlu khawatir. Aku sudah minta staf di sana untuk mengantar kita ke ruangan latihan, jadi ayo kita ke sana."
Aila memberikan Edwin kepastian. Setelah itu, Edwin dan Aila beranjak mendatangi staf yang bersedia mengantar mereka ke ruangan yang sudah dipesan. Dengan senyum ramah, staf lantai 15 Arena Latihan yang merupakan pria berumur dua puluhan, mempersilakan Edwin dan Aila mengikutinya.
Mereka berjalan sepanjang koridor lantai 15, melewati ruangan tertutup yang masing-masingnya merupakan ruangan latihan.
"Silakan masuk." Staf lantai 15 membukakan pintu, meminta dengan hormat pada Edwin dan Aila.
"Terima kasih."