Enam hari menjelang hari ujian dan event pelatihan musim panas.
Kejadian sangat langka terjadi ketika hari menjelang siang itu. Edwin Albern atas kesengajaan diri, menghampiri Aila Witchell untuk mengajaknya bicara.
Edwin meminta waktu Aila dengan wajah yang serius. Orang lain yang melihatnya hanya bisa menilai kalau Edwin sedang berusaha mempergunakan keberanian seumur hidupnya.
Edwin membawa Aila yang patuh mengikuti, dari kelas menuju ke bawah tangga pada lorong yang mengarah ke kantin akademi.
Saat ini adalah jeda seusai jam pelajaran kedua, tepat setelah pemeriksaan kebugaran dan fisik selesai. Tempat yang mereka datangi sepi, kecuali dihadiri satu atau dua siswa yang tadi pagi telat sarapan dan sekarang berakhir membeli minuman hangat dari mesin penjual otomatis dekat kantin untuk mengganjal perut mereka, sebab masih ada lebih dari satu jam lagi menuju istirahat makan siang.
