"Aku beruntung bisa menjauhkan para pengganggu hanya dengan satu laporan. Baiklah sekarang saatnya masuk ke dalam."
Setelah guru etika melewati pintu masuk gimnasium menuju koridor, Edwin membuka pintu ruang kedua gimnasium dengan hati-hati. Pintu tersebut tidak terkunci, hanya tertutup dengan cara biasa.
Begitu menutup kembali pintu tanpa menimbulkan suara, Edwin meredupkan aura kehadirannya menggunakan hells sampai batas terendah. Dia melanjutkan agar masuk lebih dalam ke ruang kedua gimnasium.
Ruang kedua gimnasium terdiri dari ruangan tenis meja, catur, dan beberapa olah raga lain yang tidak masalah atau bahkan lebih baik jika dilakukan di ruang tertutup.
"Aku ingin bisa secepatnya melakukan hal ini sebelum para gadis selesai dan berganti ke pakaian olah raga untuk melanjutkan tes berikutnya. Tapi, di mana mereka menyimpan seragamnya?"