Prolog
Musim semi tahun 744 dalam penanggalan kalender Krieg Heilig.
Di sebuah ruang kerja di dalam istana Kerajaan Weist, Pangeran Kedua William Robert Weist tengah membolak-balik dokumen di atas meja kerjanya. Pria tampan berusia dua puluh tahun itu dengan hati-hati memperlakukan catatan yang tertulis di atas kertas usang, seolah huruf-huruf yang ada di sana menanggung hidup dan matinya.
Pada bagian depan dokumen yang William baca terdapat dua huruf yang membentuk simbol unik seolah itu merupakan inisial dari pemiliknya, JH. Tentu jelas berkas tersebut tidak ditulis oleh William sendiri.
Huruf-huruf yang tertuang dalam dokumen berasal dari aksara kuno Kerajaan Weist, gabungan dari abjad tersebut membentuk kata-kata dalam bahasa yang dulu pernah digunakan di kerajaan tersebut beberapa abad lalu, sebelum bahasa tersebut ditiadakan dan diganti dengan bahasa dari negara pemenang perang.