Pagi hari, di sebuah kota yang berjarak beberapa kilometer dari ibukota kerajaan Rotteria.
Seorang wanita dengan wajah yang memutar dalam kemarahan tengah melangkah cemas pada jalan setapak pemukiman di pinggiran kota. Sambil mempertajam indranya ke sekitar, mata wanita itu menilik setiap lokasi, bermaksud melacak jejak kehadiran seorang anak yang tidak sengaja berjumpa dengannya tadi malam.
Cuma ada pemandangan rumah-rumah yang terbuat dari kayu yang dia temukan di tempat itu. Mudah untuk mengatakan kondisi rumah sangat tidak layak, kayu-kayu yang menopang rumah sudah lapuk, terlihat bisa membuat atap runtuh kapan saja. Bahkan cara memotong kayu terkesan serampangan dan dipotong hanya untuk melengkapi jumlah bahan bangunan.